Sabtu, 15 Oktober 2011

Pregnancy Belt

Alhamdulillah...akhirnya dapet juga...lueegaaa...hehehehe sudah bisa terkekeh kembali. Apaan sih?
ini nih...SABUK KEHAMILAN!! #oalaaaah...kirain apaaan...hehe..abis udah berminggu-minggu ini nyari-nyari kaya apaan itu sih? apa bener bisa meringankan beban kehamilan??
Dari dua bulan pertama kehamilan saat saya USG pertama kali dan tahu bahwa saya mengandung janin kembar, Spog dan suster diruang periksa langsung menyarankan "bu,nanti harus cari korset hamil bu...soalnya pasti perutnya besar dan berat" saat itu saya cuma iya-iya aja, abis belum kebayang seperti apa bentuknya. Dan belum tentu juga saya butuh. Dua kehamilan saya yang dulu sih ga pernah pakai. Denger aja baru kali itu. Memasuki bulan ke 4 saat saya periksa lagi, dokter yang belum baca riwayat medis saya kaget lihat perut saya yang seperti sudah usia 6-7 bulan. begitu beliau baca baru dia, "ooooo iya ya...kan kembar ya Des.." saat itu saya langsung menumpahkan seluruh keluhan " duh, dok, pinggang saya pueegel banget. kalo lagi duduk mau berdiri, ampun deh dok. panggul, perut bawah sampai kaki juga sakit terutama paha atas". Kata bu dokter yang baik itu begini, "kamu coba cari korset kehamilan ya..biasanya banyak dijual di toko perlengkapan baby" trus beliau sedikit mendeskripsikan bentuk korset itu. Bentuknya seperti stagen, tapi dibagian perut ada bagian untuk menopang / menyangga perut fungsinya supaya perut ga terlalu "jatuh".

*jangan bayangin ini perut saya ya...ini murni foto dari kardus kemasannya*
ok-lah...suami juga langsung mengeluarkan surat perintah pembelian, secara dia ga tega liat aku kalo jalan udah kaya Zombie gajah. Kebayang ga sih? bayangin aja zombie berjalan kaya di film "The Walking Dead" cuma bentuknya gajah gitu deh. Lama banget n keliatan ga stabil banget! Aku ga langsung nyari sih, aku pikir masih bisa dikesampingkan ini rasa pegel di pinggang, panggul dan perut serta paha, taunya makin kesini makin berasa ga beres, malah jadinya kaku semua. Ya sudahlah coba cari-cari. ke toko perlengkapan bayi " T*sya" yang di Cirendeu, kosong. trus di Ciputat juga kosong.malah sama Pramuniaganya hampir salah dikasih gurita-buat yang belum tahu, itu sejenis kain bertali-tali yang fungsinya bikin perut singset lagi setelah melahirkan. Emang gurita ini bentuknya ga seperti gurita yang biasa. Entah model baru atau gimana tapi tulisannya jelas-jelas "Gurita Modern Pasca Melahirkan" tuh mbak masih maksa juga kalo ini barang yang aq cari. Meski belom tahu bentuknya kaya apa, aku juga bisa baca dong mb PASCA MELAHIRKAN. Yang aku carikan during pregnancy alias selama kehamilan. Maaf ya mb, bukan ini yang saya cari. Sempet ke Pasar Ciputat, ga ada juga n aq udah males keluar masuk toko or pasar. Ga ada tenaga n ga ada waktu. Aku udah browsing2 n udah ada sih yang kayanya pas seperti yang aq cari. cuma masalahnya kalo via internet kan ga bisa megang bahan. Ga ketahuan bahannya adem apa ga, bikin gatel apa ngga, lentur apa ngga, jangan sampe sekarang muat besok sesak dipake, secara perutnya kan berkembang. Berhubung pencarian offline tidak membuahkan hasil akhirnya coba deh yg online. Berbagai googling hasilnya satu merk yang menurutku meyakinkan. New Life, kelihatannya pengelola butik online-nya juga cukup meyakinkan, ya udah aq coba order. Alhamdulillah lancar, n cepet juga. estimasi pengiriman 3 hari, ternyata dalam waktu 24 jam udah sampe ditangan. Langsung aq coba, bahannya enak, dan ga bikin gatel dikulit dan ternyata emang bisa menopang perut loh. jadi ga "jatuh" banget or berat. aq juga sedikit lebih gesit. Sebelumnya kalo dari tidur mau bangun, paling ngga harus ada 3 atau 4 gerakan pendahuluan supaya bisa dalam posisi duduk. Udah gitu berdirinya dibantuin pula pake nyeri di otot paha. Sehari ini saat uji coba, nyeri di paha sudah berkurang. Alhamdulillah...semoga bisa bermanfaat terutama untuk menunjang aktivitas sampai melahirkan nanti.

Minggu, 09 Oktober 2011

hamil? takuuuuuuuut....!!

Ada beberapa teman, ataupun kenalan yang reaksinya bikin aku geli kalau aku godain supaya punya anak lagi. Biasanya mereka langsung bilang “hhhh…ngga deh…” sambil angkat tangan, atau mengernyitkan dahi sambil memperagakan gaya “merinding” seolah-olah bayangan untuk hamil dan punya anak lagi menimbulkan kesan super duper menyeramkan. Alasan bergidiknya mereka, biasanya; males/takut repot ngurus bayi, ga kebayang biayainnya karena segala sesuatu yang berhubungan dengan kata anak biasanya diikuti nilai yang serba mahal seperti kebutuhan harian (susu, pakaian, jajanan), kesehatan, dan terutama biaya pendidikan
Ya..memang cara pandang setiap orang tentu berbeda sesuai dengan kebutuhan keluarga yang berbeda-beda. Tapi, kadang aku ingin bilang, please deh…Ga segitunya kaliiii….reaksinya jangan gitu dong…seakan-akan “anak” adalah momok yang mengerikan, cukuplah dengan bilang “nanti dulu deh…tunggu si kakak sudah agak besar, misal SMA ” or apalah tanpa perlu menampilkan kesan yang ogah banget-banget-banget!!
Mungkin karena aku secara pribadi suka dengan sosok anak-anak kali ya, jadi kalau mereka ditampilkan dengan kesan sebagai makhluk tertolak yang bikin repot dan menguras biaya kayanya kesiaaaaaan banget…huhuhu…
Memang, kadang ada sebagian anak yang polahnya bikin hati orangtuanya empet, kadang ada anak dengan kebutuhan khusus yang membutuhkan biaya dan perhatian besar..dan memang, punya anak pasti menimbulkan konsekuensi tenaga, pikiran dan tentu saja biaya yang besar. But friends, yang memberi kita anak itu Allah loh….dan Allah juga yang memiliki langit, bumi dan segala isinya. Tidak lupa juga, Allah juga yang mampu memudahkan kita dalam mengurus dan mendidik anak-anak. Jadi, untuk aku sendiri, jangan sampai menolak rizki yang akan Allah berikan pada kita seiring dengan anak yang Ia anugrahkan. Boro-boro menggugurkan janin yang sudah terlanjur ada, sebatas niat (yang teraplikasikan dalam bentuk reaksi spontan saat disebut kata “HAMIL LAGI”) juga jangan ya…Bisa jadi, bersamaan dengan kehadiran sang anak, Allah bukakan pintu rizki yang berbeda dari yang telah Ia berikan. Allah tambahkan, lipat gandakan sesuai kebutuhan yang kita perlukan untuk merawat, mendidik dan mengurus amanah yang telah Ia percayakan, dan tentu aja sesuai juga dengan ikhtiar kita dalam menjemput pintu rizki tersebut.
Alhamdulillah saat ini aku tengah mengandung lagi, InsyaAllah anak ke tiga dan keempat. Aku membuat tulisan ini, karena ada sebagian orang terdekatku yang memberikan reaksi yang tidak kuharapkan saat kuberitahu aku hamil. Salah satu reaksinya begini, “Loh…katanya KB…!” dengan nada yang tidak gembira dan cenderung menyalahkan. Begitu juga saat suami memberitahu bahwa anak yang kukandung kembar, reaksinya sama plek : “ katanya KB…!” dengan nada yang sama saat aku yang memberitahu. Menurutku itu ungkapan halus dari “ Gimana sih! Kok malah hamil lagi!!Ga cukup apa punya anak 2!!” – aku memang KB-merencanakan kehamilan hingga anakku yang kedua sudah cukup besar untuk punya adik, tapi aku ga punya rencana untuk membatasi ataupun menolak kehamilan. Ya, selama aku masih mampu ya jalanin saja.
Sedih rasanya, karena beliau adalah salah satu orang terdekat dalam lingkaran keluarga kecilku, yang kuharapkan bisa ikut berbahagia untukku dan suami. Aku ga mengharapkan anakku diurus olehnya, atau dibiayai olehnya, cukuplah aku mendengar ungkapan syukur semacam “Alhamdulillah…” walau sekedar basa-basi, paling tidak itu menentramkan dan memberi semacam dukungan moril dalam menjalani kehamilan kembar ini. Bahkan hingga sekarang aku belum melihat ekspresi “ikut senang” dari beliau. Akhirnya kembali lagi harus kusadari dan kuterima bahwa cara pandang kami tentang anak memang beda.  
Paling tidak yang bisa aku (dan suami) tunjukkan padanya bahwa mengandung lagi bukan dan tak akan pernah menjadi beban, InsyaAllah akan kujalani dengan ikhlas, dan InsyaAllah akan kami buktikan bahwa kami akan mempu merawat dan mendidik anak-anak meskipun orang lain memberi stempel “Cari Repot Sendiri”