Entah bagaimana malam dan pagi harinya itu aku siap-siap, yang jelas kami jalan juga akhirnya..meninggalkan rumah kami dengan membawa seisi warung didalam mobil untuk perbekalan (tak lupa dicatat untuk nantinya mengajukan tagihan pada suamiku sebagai penanggung jawab perjalanan ini)
Janjian dengan kakak ipar di Carrefour Lebak Bulus, kami start sekitar pukul 16.30 langsung masuk tol Pondok Indah. Perjalanan berangkat menuju kampung kami jalani 2 hari 2 malam. sempat menginap di masjid di Cicalengka dari jam 23.30 jumat malam hingga subuh dan sampai Gunung Kidul Handayani pukul 02.00 ahad dinihari. Turun bagasi, beres2 tahunya sudah jam 4an, mau tidur nanggung, bisa2 subuhan terlewat..akhirnya aku bertahan sampai terdengar Adzan (untunglah waktu shalat Yogya lebih cepat dari Jakarta), begitu adzn, aku shalat subuh, membangunkan suami ntuk sholat juga kemudian tidur bersama-sama...bless...seeeees.....bangun jam 7.....dadaaaaaah shalat ied.....para supir AKAP (suami dan kakak Ipar) bangun jam 9 saking lelahnya...dan hiruk pikukku di Jakarta bersama Hasnain dan bocil kami sesunggguhnya hanya pindah tempat...
Didesa.....
Cukup menyenangkan...udara bersih..keraifan lokal yng kental, anak-anak bisa bermain bebas dan lebih akrab bersama sepupunya...dan Sulthan seakan menemukan habitatnya disana,,,tanah, pasir, air dan ia seperti ikan yang menemukan kolam, sementara aku seperti memungut anak kucing jalanan setiap sore, dekil, lusuh kotor...yah, biarlah...dengan begitu kreativitasnya berkembang (menghibur diri)
Yang tak pernah tertinggal kalau dikampung: Sate Kambing dan Tongseng pak Yadi, lalu kami menenmukan....(taraaaaa) Alfamart! ditengah perkampungan diatas gunung, dimana pasarnya hari 2 kali seminggu, hari pasaran Wage dan ...hmmmmm aku lupa (bukan seperti Jakarta ya, dimana pasar Jumat, Pasar Senen, Pasar Rebo menunjukkan lokasi, tapi dkampung, hari pasaran ya menandakan waktu pasar dilaksanakan, Pasar Wage>di hari Wage, Pasar Legi >di hari Legi, Pasar Pon>dihari Pon) kok bisa-bisanya ada toko retail....!!! sisi positifnya tentu saja warga terbantu dengan kemudahan akses untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, negatifnya, secara pasti akan mendorong konsumtivitas mereka. Apalagi kalau daya beli mereka lemah...
Tiba Waktu Pulang.....
Antara horeeeeee....dan oh noooooooo.....terbayang kembali kemacetan dan rasa lelah....start dari gunung Kidul jam 9 pagi....kami mampir Pekalongan dan mendadak menginap dirumah salah seorang kerabat, dan dsitu aku mersakan indahnya jalinan kekerabatan...secara personal aku mungkin tidak kenal dengan pemilik rumah...tapi atas nama hubungan persaudaraan, Subhanallah, keluarga mereka ini menjamu kami yang ribut dan ribet dengan anak kecil, balita dan bayi (yang totalnya berjumlah 10 dengan sepupu2 Asma) dengan hangat dan baik....Luar biasa...Disitu aku merasakan sunnah Nabi yaitu memuliakan tamu...semoga tuan rumah yang baik ini mendapat balasan kebaikan dari Allah SWT..
Perjalanan dilanjutkan (dan tulisan dicukupkan...berhubung sdh ngantuk :p ) besok lagi dilanjutkan