Sabtu, 24 September 2011

kemana lagi harus ku cari bahagia itu, saat kandas ditengah harapan..rasanya lelah hati ini#keluhkesah.com

Ada kalanya sesaat kita baru bercanda tawa, merasa diri paling bahagia, kemudian sesaat kemudian rasa itu dihempaskan dari tempat yang tinggi hingga hancur berkeping-keping tanpa sisa. Semua harapan, cita dan cinta ikut kandas berganti kebencian yang mendalam. Hingga kapan larut dalam kebencian ini, yang begitu menyiksa, tapi entah kenapa, cukup kunikmati. Mungkin karena rasa benci ini saja yang tersisa dari semua. Maka kunikmati saja saja rasa benci ini, berharap ku akan lelah sendiri dan melupakan

Kamis, 22 September 2011

Spontan pulkam

Kadang segala sesuatu tidak selalu harus direncanakan. Menurut Mario Teguh,dalam hubungan pernikahan, sesuatu yang spontan itu diperlukan. Spontan pergi berdua, spontan melewati rute perjalanan kantor yang tak pernah dilewati berdua, spontan bilang "i love u" saat makan bersama diluar. Spontanitas, diperlukan untuk memperbarui hubungan dari rasa jenuh yang mendera. Istilahnya, menambah ruh baru. Bagi keluarga kami sendiri, saat ini kami sedang mencoba melakukan spontanitas itu. Pagi-pagi dua hari yang lalu, saat baru beranjak dari tidur, masih bercanda dengan Asma dan Sulthan yang baru bangun dan bermalas-malasan di pelukan, sang Ayah tiba-tiba mencetuskan ide gila; "Bun, pulang kampung yuk. sekarang!" Spontan aku melihat jam dinding, pukul 8 kurang, meyakinkan diri bahwa ayah benar-benar telah bangun dan sadar sesadar-sadarnya. Pulang kampung, perjalanan jauh ke Yogya, buatku adalah hal yang yang harus dipersiapkan dan direncanakan berhari-hari sebelumnya. Pakaian, perlengkapan anak-anak, uang. Pokoknya bukan sesuatu yang disiapkan dalam waktu satu jam (meski akhirnya kejadian juga). Suami meyakinkan bahwa ini saat yang tepat karena pekan depan sudah agenda lain yang menunggu, bahwa kami bisa, pasti bisa!! tuing...tuing...tuing....aku terbayang-bayang pada cucian yang baru saja ku giling dan belum dijemur, gosokan setinggi gunung Fuji yang belum tersentuh, telur diwarung yang belum habis terjual...bagaimana membereskan semuanya dalam waktu satu jam??? terbayang pula jauhnya perjalanan yang harus kujalani sambil membawa sikembar dalam kandungan...oh....it's mission impossible kaleeee...Tapi bukan suamiku namanya kalo ga berhasil meyakinkan aku. Entah bagaimana GEDUBRAK#GEDUBRAK yang harus aku jalani setelahnya, akhirnya kami lakoni juga perjalanan menuju Yogya, tidak berhasil dalam satu jam, melainkan 3 jam setelahnya (yaiyalaaah....ada bocah-bocah 3&2 tahun yang harus dimandiin, disuapin, dan cucian yang harus dijemur, belom persiapan untuk pulkam termasuk setrikaan karena baju-baju sebagian besar belum digosok...BUNGKUUUUUS)
Membawa serta dalam perjalanan Om Bhismo (adikku) dan Mama (Mbahnya anak-anak) kami melaju kencang dengan siXenia silver. Om Bhismo direncanakan akan menggantikan suami menyetir kalo lelah. Tapi sepertinya suamiku emang udah niat banget mudik dan tumben-tumbenan dia nyetir ga pake istirahat yang lama. Hanya dua kali istirahat di Masjid untuk menunaikan shalat Maghrib-Isya, dan istirahat lagi pada pukul 23.00 selama sejam di Pom Bensin Favorit kami di daerah Kebumen. Setiap kami pulkam pasti selalu mampir k SPBU ini. Secara SPBU ini dilengkapi rest area dipinggir sawah yang oke banget suasananya. Ada gazebo2 dipinggir sawah yg gratis untuk melepas lelah selama perjalanan. Biasanya di gazebo ini kami suka ngeluarin kompor portabel untuk masak2 air bikin kopi or masak mie instan (tenang aja, gazebonya cukup jauh banget dari tempat pengisian bahan bakar, jadi InsyaAllah kegiatan masak-memasaknya aman-aman saja). Kalau sore ada gubuk penjual tempe mendoan,yang memang difasilitasi oleh pengelola SPBUnya, ada restoran, ada mushola yang cukup bersih dan nyaman. Oke banget deh istirahat disini.
Singkat kata, kami sampai diYogya pukul 02.00 dini hari dan langsung cari hotel murah meriah untuk istirahat. Pulang kerumah mbah Kakung dijadwalkan esok pagi. Yang pentng sekarang istirahat dulu (alias suami udah ga kuat lagi kalo harus nyetir mendaki gunung kidul menuju tempat mbah Kung)
Alhamdulillah, acara Spontan Pulang Kampung keluarga kami sejauh ini lancar-lancar saja...